Pengertian dan Fungsi Protokol ICMP,POP3,SMTP,FTP,ARP, serta Kelebihan dan Kekurangan Ipv4 dan Ipv6
- 30 MEI,2019
1. IMCP
ICMP sendiri adalah sebuah kependekan dari apa
yang kita kenal dengan nama Internet Control Message Protocol. Dari namanya,
maka sudah bisa kita ketahui bahwa ICMP ini merupakan salah satu protocol
jaringan yang digunakan di dalam jaringan internet, disamping protocol –
protocol lainnya, seperti TCP/IP. ICMP ini seringkali dikenal sebagai salah
satu protocol inti pada keluarga protocol internet, jadi hal ini membuat ICMP
memiliki peran dan fungsi yang penting di dalam sebuah jaringan internet.
Funsi IMPC adalah :
·
Membantu proses error
handling / melaporkan apabila terjadi error pada sebuah jaringan
Error merupakan salah satu gejala yang paling mungkin terjadi di
dalam sebuah jaringan komputer. Error biasanya terjadi ketika pesan dan juga
request tidak dapat tersampaikan ke host, ataupun koneksi terputus atau
kehilangan koneksi dalam proses transmisi data di dalam jaringan komputer.
Dengan adanya protocol ICMP ini, maka setiap error yang terjadi dapat dihandle
langsung oleh protocol ini, dimana protocol ICMP ini bertugas untuk melakukan
tindakan – tindakan ketika terjadi yang namanya error di dalam sebuah jaringan
komputer tesebut.
·
Membantu control
procedure atau prosedur pengaturan pada sebuah jaringan
Control procedure atau
prosedur pengontrolan juga merupakan tugas dan fungsi utama dari protocol ICMP
ini. ICMP bertugas untuk mengatur dan mengontrol segala macam bentuk pengaturan
pada sebuah jaringan kompter. Dengan adanya ICMP ini, maka setiap jaringan
komputer dapat berjalan sesuai dengan prosedur juga ketentuan yang ada,
sehingga tidak mengalami melenceng atau kesalahan dalam proses transmisi jaringan
tersebut.
·
Menyediakan pengendalian error dan
pengendalian arus pada network layer atau lapisan jaringan
Pengendalian error atau error handling sudah
dibahas pada poin sebelumnya. Akan tetapi, selain melakukan pengendalian error
atau error handling ini, ICMP juga memiliki tugas juga fungsi lainnya, yaitu
melakukan pengenalian terhadap arus informasi yang ditransmisikan pada network
layer atau lapisan jaringan. Seperti diketahui, ketika bekerja, sebuah jaringan
akan memiliki beberapa macam lapisan atau layer – layer tertentu yang mana
setiap paket data harus melewatinya. ICMP bertugas untuk melakukan pengendalian
terhadap arus yang akan masuk ke dalam masing – masing layer tersebut.
·
Mendeteksi terjadinya
error pada jaringan, seperti connection lost, kemacetan jaringan dan sebagainya
Tugas pendeteksian dan juga pelaporan akan
terjadinya error juga merupakan tugas dan fungsi utama dari ICMP ini. ICMP
merupakan protocol yang memilki peran penting ketika terjadi error pada sebuah
jaringan atau network. Ketika ICMP mendeteksi terjadinya error, biasanya router
atau perangkat keras jaringan lainnya akan memberikan tanda kepada ICMP,
misalnya host tidak dapat dijangkau, atau koneksi terputus.
2.POP3
POP3 adalah kependekan dari Post Office Protocol
versi 3. Sesuai dengan namanya, POP3 adalah sebuah protocol di dalam jaringan
internet yang memiliki fungsi seperti bis surat, dan digunakan di dalam email
client yang kita miliki untuk mengambil dan membaca email atau surat elektronik
yang masuk.
Penggunaan
email atau surat elektronik ini tentu saja sudah tidak asing lagi bukan di
telinga kita,ketika email masuk ke dalam inbox email kita, disanalah POP3
bekerja dan memegang peranan yang sangat penting. Sama halnya dengan simple
mail transfer protocol yang mengurusi tentang pengiriman dan penerimaan pesan
atau email di jaringan internet, POP3 ini akan mengatur semua email-email yang
ada.
Funsi POP3 adalah :
· sebuah protocol internet
yang digunakan untuk mengakses email atau surat elektronik yang masuk ke dalam email client.
Fungsi utama dari POP3 ini adalah untuk menyimpan sementara email yang terkirim
di dalam sebuah email server, dan kemudian meneruskannya ke dalam email client,
dimana baru akan terespon ketika email tersebut sudah dibuka oleh user yang
berhak (dalam hal ni adalah mereka yang memegang username dan juga password
dari alamat email).
3.SMTP
Simple Mail Transfer
Protocol atau SMTP digunakan untuk berkomunikasi dengan server guna mengirimkan
email dari lokal email ke server, sebelum akhirnya dikirimkan ke server email
penerima. Proses ini dikontrol dengan Mail Transfer Agent (MTA) yang ada dalam
server mail Anda.
Fungsi SMTP adalah :
Fungsi SMTP melakukan
transfer email kepengguna berbasis IP address pada TPC port 25 menggunakan
serangkaian perintah mesin antar host.Hpst yang juga end user
menggunakan User Agent (MUA) atau Mail Transfer Agent (MTA).selanjutnya email yang telah dikirimkn
lalu diterima oleh end user dengan POP3 atau
IMAP.
4.FTP
FTP atau File Transfer
Protocol merupakan protokol internet yang digunakan untuk urusan pengiriman
data dalam jaringan komputer, seperti upload dan download file yang dilakukan
oleh FTP client dan FTP server. Layanan FTP bisa diatur menjadi FTP public,
dimana semua orang bisa mengakses data-data yang ada di server FTP dengan
mudah.
Fungsi FTP adalah :
§
Kita dapat melakukan
pertukaran file antar komputer dengan mudah, walaupun file tersebut memiliki
ukuran yang besar.
§
Bagi pemilik website,
dengan adanya FTP, mereka dapat melakukan backup website mereka dengan mudah.
§
Kita dapat melakukan
indirect maupun implicit remote computer.
§
FTP menyediakan transfer
data yang reliabel dan efisien, karena setiap pengguna tidak memerlukan
tahapan-tahapan yang rumit untuk memperoleh suatu file atau mentransfer suatu
file.
§
FTP memfasilitasi tiap
pengguna untuk melakukan transfer data secara dua arah. Artinya, jika FTP
digunakan dalam sebuah perusahaan, maka setiap pemimpin perusahaan mampu
mengirimkan file kepada karyawannya dan sebaliknya, dengan menggunakan server
yang sama.
§
Progress perpindahan
data tidak akan hilang walaupun sambungan terputus.
§
Transer data/file dapat
dilakukan dengan mudah dan terorganisir.
5.ARP
ARP (Address
Resolution Protocol) adalah sebuah protocol yang bertanggung jawab
untuk mencari tahu alamat sebuah
hardware ataupun host dalam sebuah jaringan topologi internet.
Fungsi ARP adalah :
Fungsinya ARP adalah untuk meningkatkan
keamanan. Dalam mikrotik, masukan ARP bisa didapat secara dynamic. Namun untuk
meningkatkan keamanan, kita dapat memasukkan ARP static secara manual. Dengan
hanya membolehkan sebuah router me-reply hanya untuk masukan ARP static pada
tabel ARP, maka akan membatasi akses ke router dan jaringan di belakang router,
yang hanya untuk IP address atau mac address dengan kombinasi.
6.TPC
TCP (Transmission Control Protocol) adalah
suatu protokol yang berada dilapisan transport (lapisan ke empat dari model
OSI) yang berorientasi sambungan (connection – oriented) dan dapat diandalkan
(reliable). Komputer-komputer yang terhubung dengan atau ke internet,
berkomunikasi menggunakan protokol ini. Karena menggunakan bahasa yang
sama, yaitu protokol TCP/IP, perbedaan jenis komputer ataupun perbedaan Sistem
Operasi tidak menjadikan masalah.
Fungsi
TCP adalah :
TCP mempunyai prinsip kerja
yang lebihmementingkan tata-cara dan keandalan dalam pengiriman data
.Dalam hal ini, TCPmengatur bagaimana cara membukahubungan komunikasi, jenis
aplikasi apayang akan dilakukan dalam komunikasitersebut (misalnya mengirim
e-mail, transferfile dsb.) Di samping itu, juga mendeteksidan mengoreksi
jika ada kesalahan data (intinya memberikan pelayanan).
7. UDP
UDP (User Data Protocol) adalah salah satu
protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal
(unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan
yang menggunakan TCP/IP. UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut:
1. Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan
UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua
host yang hendak berukar informasi.
2. Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan
dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment.
Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan
terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan
aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka
masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan
waktu yang telah didefinisikan
3. UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim
pesan-pesan ke sebuah protocol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam
sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field
Source Process Identification dan Destination Process Identification.
4. UDP menyediakan penghitungan checksum
berukuran 16bit terhadap keseluruhan pesan UDP.
Fungsi UDP adalah :
1. Protokol yang “ringan” (lightweight):
Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor,
beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol
yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar
pesan. Contoh dari protocol yang ringan adalah fungsi query nama
dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System.
2. Protokol lapisan aplikasi yang
mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi
menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan
yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti
ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS)
3. Protokol yang tidak membutuhkan keandalan.
Contoh protokol ini adalah protokol Routing Information Protocol (RIP).
- Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang
tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu,
maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan
aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan
menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan
protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh:
query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.
INTERNET PROTOCOL VERSI 4 (IPv4)
Kelebihan :
Kelebihan :
- Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link layer dan harus
bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
- Pengelolaan rute informasi yang tidak memerlukan seluruh 32
bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga
besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil. Setelah
address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas
memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya.
Kekurangan :
- Panjang alamat 32 bit (4bytes).
- Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4.
- Dukungan terhadap IPSec opsional.
- Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada router,
menurunkan kinerja router.
- IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat
yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat). IPv4, meskipun total
alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar
alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini
hanya mencapai beberapa ratus juta saja.
INTERNET PROTOCOL VERSI 6 (IPv6)
Kelebihan :
- Format header baru. Header baru IPv6 lebih efisien
daripada header pada IPv4 (karena memiliki overhead yang lebih kecil). Hal
ini diperoleh dengan menghilangkan beberapa bagian yang tidak penting atau
opsional.
- Jumlah alamat yang jauh lebih besar. Dengan spesifikasi
bit untuk alamat standar sebanyak 128-bit memiliki arti IPv6 akan mampu
menyediakan 2128 kemungkinan alamat unik. Walaupun tidak
semuanya akan dialokasikan namun sudah cukup untuk keperluan masa
mendatang sehingga teknologi semacam NAT pada IPv4 sudah tidak perlu lagi
digunakan.
- Infrastruktur routing dan addressing yang efisien dan
hirarkis. Arsitektur pengalamatan IPv6 yang hirarkis membuat
infrastruktur routing menjadi efisien dan hirarkis juga. Adanya konsep
skup juga memudahkan dalam manajemen pengalamatan untuk berbagai mode
teknologi transmisi.
- Kemampuan Plug-and-play melalui stateless maupun statefull
address auto-configuration. Pada teknologi IPv6, sebuah node yang
memerlukan alamat bisa secara otomatis mendapatkannya (alamat global) dari
router IPv6 ataupun cukup dengan mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan
alamat IPv6 tertentu (alamat link local) tanpa perlu adanya DHCP server
seperti pada IPv4. Hal ini juga akan memudahkan konfigurasi. Hal ini
penting bagi kesuksesan teknologi pengalamatan masa depan karena di
Internet masa depan nanti akan semakin banyak node yang akan terkoneksi.
Perangkat rumah tangga dan bahkan manusia pun bisa saja akan memiliki
alamat IP. Tentu saja ini mensyaratkan kesederhanaan dalam konfigurasinya.
Mekanisme konfigurasi otomatis pada IPv6 ini akan memudahkan tiap host
untuk mendapatkan alamat, menemukan tetangga dan router default bahkan
menggunakan lebih dari satu router default untuk redundansi dengan
efisien.
- Keamanan yang sudah menjadi standar built-in.Jika pada IPv4
fitur IPsec hanya bersifat opsional maka pada IPv6 fitur IPsec ini menjadi
spesifikasi standar. Paket IPv6 sudah bisa secara langsung diamankan
pada layer network.
- Dukungan yang lebih bagus untuk QoS. Adanya bagian
(field) baru pada header IPv6 untuk mengidentifikasi trafik (Flow Label)
dan Traffic Class untuk prioritas trafik membuat QoS yang lebih terjamin
bisa diperoleh, bahkan ketika payload dari paket terenkripsi dengan IPSec
dan ESP.
- Berbagai protokol baru untuk keperluan interaksi antar
node.Adanya protokol baru misalnya Network Discovery dengan komunikasi
multicast dan unicast yang efisien bisa menggantikan komunikasi broadcast
ARP untuk menemukan neighbor dalam jaringan.
- Ekstensibilitas.
- Di masa depan IPv6 dapat dikembangkan lagi fitur-fiturnya
dengan menambahkanya pada extension head.
Kekurangan :
- Operasi IPv6 membutuhkan perubahan perangkat (keras dan/atau
lunak) yang baru yang mendukungnya.
- Harus ada pelatihan tambahan, serta kewajiban tetap
mengoperasikan jaringan IPv4, sebab masih banyak layanan IPv6 yang
berjalan di atas IPv4.
sumber :
Komentar
Posting Komentar