pertemuan 9 Bahasa query forma

1.Bahasa Query Formal
    Dalam bahasa Query Formal, ada dua dasar pembentukan bahasa Query, yaitu:
1.Aljabar Relasional
2.Kalkulus Relasional
   Dalam pembahasan ini hanya akan membahas tentang Aljabar Relasional karna lebih banyak
dijadikan dasar Bahasa Query yang umumdigunakan.

2.Aljabar Rasional 
Aljabar Rasional adalah kumpulan operasi terhadap relasi,dimana setiap operasi menggunakan satu atau lebih relasi untuk menghasilkan satu relasi yang baru.
     Bahasa query yang didasarkan pada operasi-operasi dalam Aljabar Relasional merupaakan bahasa query yang Prosedural.

3.Aljabar Relational
B.OPERATOR RELATIONAL
1. Restrict ( s ) adalah Pemilihan tupel atau record
2. Project ( p ) adalah pemilihan attribute atau field
3. Divide ( ¸ ) adalah membagi
4. Join ( q ) adalah menggabungkan
4.ALJABAR RELASIONAL
Operator pada aljabar relational dibagi menjadi 2 kelompok:
1. Operator dasar untuk fundamental operational
2. Operator tambahan untuk additional operasiol

Operator Dasar
a. Selection ( s ) Lower Case Omega
    Operasi selection menyeleksi tupel-tupel pada sebuah relation yang memenuhi predicate/syarat yang sudah ditentukan
Contoh :
1. Mencari tuple-tuple dari MAHASISWA yang memiliki jenis kelamin laki-laki,   Ekspresi aljabar        relational : σ J_KEL=“LAKI-LAKI” (MAHASISWA)
2. Tampilkan data mata kuliah yang memiliki kode 360 atau yan
     memilki sks 4 σ KD_MK=“306” V SKS=4 (MATAKULIAH)

Operasi Dasar Lanjutan  
b. Projection ( p )
Operator projection beroperasi pada sebuah relation,yaitu membentuk relation baru dengan mengcopy atribute-atribute dan domain-domain dari relation tersebut berdasarkan argumen-argumen pada operator tersebut.
Contoh :
Tampilkan nama beserta gaji dari dosen
pnama_dos,gaji (DOSEN)

Operasi Dasar Lanjutan 
c. Cartesian product ( X )
Operator dengan dua relasi untuk menghasilkan tabel hasil perkalian kartesian.
Contoh :
Tampilkan nid,nama_d (dari relasi Dosen), nama_mk (dari relasi
Matakuliah), thn_akademik,smt,hari,jam_ke,waktu,kelas (dari relasi
Mengajar) dimana semester mengajar adalah pada semester ‘1’.
p nid, nama_d, nama_mk, thn_akademik,smt,
hari,jam_ke, waktu, kelas ( s smt=1 ÙDosen.nid =
Mengajar.nid Ùmengajar.kdmk = Matakuliah.kdmk
(DosenxMatakuliahxMengajar)

Operasi Dasar Lanjuta 
d. Union ( È )
Operasi untuk menghasilkan gabungan tabel dengan syarat kedua tabel memiliki atribut yang sama  yaitu domain atribut ke-i masing-masing tabel harus sama RUS={ X I X E R atau X E S}
Contoh :
Penggabungan berdasarkan kolom kota dari tabel
mahasiswa dengan tabel dosen
p kota (mahasiswa) È pkota (Dosen)


Operasi Dasar Lanjutan  
e. Set diference ( - )
Operasi untuk mendapatkan tabel dis uatu relasi tapi tidak ada di relasi lainnya.
R – S = { X I X E R dan X E S }
Contoh : Tampilkan nama dari mahasiswa yang tinggal di depok tetapi bukan berjenis kelamin perempuan
Query I : tampilkan nama yang tinggal di depok pnama_mhs(salamat=“DEPOK” (MAHASISWA))
Query II : tampilkan nama yang berjenis kelamin perempuan pnama_mhs(sj_kel =“PEREMPUAN” (MAHASISWA))
 Tampilkan query I minus query II: 
 pnama_mhs(salamat=“DEPOK”(MAHASISWA))-
pnama_mhs(sj_kel=“PEREMPUAN” (MAHASISWA))

Operator Tambahan
1. SET INTERSECTION ( Ç )
Operasi untuk menghasilkan irisan dua tabel dengan syarat kedua
 tabel memiliki atribut yang sama, domainatribut ke-i kedua tabel tersebut sama.
2. THETA JOIN
Operasi yang menggabungkan operasi cartesian
product dengan operasi selection dengan suatu kriteria.
3. NATURAL JOIN
Operasi menggabungkan operasi selection dan
cartesian product dengan suatu kriteria pada kolom yang sama


Operasi Tambahan lanjutan
4. DIVISION
Merupakan operasi pembagian atas tuple-tuple dari 2 relation






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan 5 Normalisasi

pertemuan 6 Normalisasi Lanjutan

pertemuan 4 Entity-Relationship Diagram (ERD)